Kamis, 10 September 2009

Merah Putih (2009)

Photobucket
berharap untuk selanjutnya MP tidak dibuat dengan sederhana dalam isi dan mubazir dalam efek, sy cukup terhibur dgn menontonnya, terhibur karena ngakak sendiri...
sy cukup tertawa, karena dari beberapa dialognya masih memasukkan dialog2 yang lazimnya pada sinetron yang bisa dengan mudah ditebak dialog selanjutnya. dan jujur... sy ga dapat feel dari nasionalismenya disini malah lebih seruan film Janur Kuning jaman doeloe... ato mungkin sy sudah ga mampu menikmati lagi nasionalisme yg disajikan pembuatnya. kemunculan tokoh gendutnya malah mengingatkan saya filmnya stanley kubrik "full metal jacket" yang lengkap dengan acara baris berbaris serta pelatihan di dalam asrama yang ditampilkan dalam MP. dan juga mungkin karena efek yang digunakan cukup high end, maka visualisasi akhir thn 1940 dan kehidupan desa terlihat cukup bersih sehingga ga ada kesan "keras"nya kehidupan saat itu. blum lagi tulisan spanduknya, yang tertata dengan apik dan tulisan yang rapih sehingga kesan "mengejar" dan "mempertahankan" kemerdekaan yang menjadi isu film tidak nampak.
dan yg cukup menjadi pertanyaan saya hingga sekarng.. beberapa kali adegan dan kejadian dalam MP selalu didasari dengan menjadi "muslim yang baik" ... sy ga ngerti makna yang ingin disampaikan oleh pembuatnya. hal ini bisa terlihat pada saat pengangkatan sebagai komandan dan proses perpindahan dari kebuntuan ide menuju mendapatkan ide yg cemerlang dari komandannya...
Yah..overall .. film ini layak ditonton .. dan dapat berharap biaya yg besar itu bisa lebih menampilkan film yang lebih cerdas walau ga harus sampai memaksa untuk berkerut dahi....minimal ga menghadirkan mood sinetron dalam bioskop... itu ajah...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar