Senin, 10 Agustus 2009

JUNO (2007)

Awalnya ga terlalu respect ma ini film, liat dari posternya .. hmm..rada menarik tapi ga mampu menggodaku menontonya. Tapi setelah di rekomendasikan oleh seorang teman “aneh” (heheh..piss) beberapa judul film, salah satunya JUNO.
Photobucket
Menarik . . . dan mengejutkan
Tema berat dibawakan dengan amat santai tapi dengan tingkat kedewasaan yang sangat amat tinggi, diawali dengan kehamilan JUNO pada saat sex pertamanya dengan pacarnya yg dilakukan di atas sebuah kursi yang kemudian berlanjut dengan sikap JUNO memberitahukan pacarnya dan orang tuanya. Sikap kedewasaan JUNO yang tidak memandang sebuah malapetaka sebagaimana lazimnya terjadi berawal dari satu kesalahan menyusul menciptakan kesalahan-kesalahan yang lain.Sikap kedewasaan inipun didukung pula dengan kedewasaan pacarnya dan orang tuanya. Juno pun sempat berpikir untuk melakukan aborsi dengan mendatangi klinik aborsi yang didepannya ada seorang teman yang mengkampanyekan anti aborsi. Dan Junopun batal melakukan aborsi dikarenakan kengeriannya terhadap ruang klinik aborsi tersebut.
Bersama temannya, Juno pun mencari orang tua asuh untuk calon bayinya, orang tua asuh yang diinginkan adalah yang ideal dan pasangan yang bahagia. Orang tuanya yang cukup dewasa dan tahu menempatkan diri sebagai orang tua, walau terkesan membebaskan anak dalam menentukan pilihan2nya tetap membuktikan dirinya sebagai orang tua dengan menemani Juno bertemu dengan calon orang tua asuh beserta pengacara.
Konflikpun dipertajam dengan ketidaksiapan Mark (calon ayah asuh) yang masih berpikir untuk karier dan belum siap menerima kehadiran seorangnya bayi sebagaimana Vanessa (calon ibu asuh), dengan rencana Mark untuk menceraikan Vanessa. dan juno pun kecewa pada kenyataan tersebut.
Hal yang cukup menonjol yg ditampilkan dalam film ini adalah kedewasaan Juno dalam menghadapi kehamilan serta orang-orang sekitarnya yang mungkin dalam ukuran saat ini masih sangat amat jarang untuk terjadi..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar